Teh ini ditemukan pada pertengahan abad ke 17. Pada saat itu pasukan tentara memasuki Provinsi Fujian dari Jianxi dan berkemah di pabrik teh di daerah Gunung Wuyi. Hal tersebut menyebabkan produksi teh tertahan sampai tentara pergi. Setelah tentara pergi, daun teh berwaran merah dan untuk menutupi kerugian maka para petani mencari cara untuk mempercepat waktu pengeringan.
Red Tea terbentuk dari proses oksidasi sempurna yang membuat warna teh menjadi gelap. Proses oksidasi yang sempurna atau 100 % ini membuat Red Tea memiliki kandungan kafein yang tinggi dibandingkan jenis teh lain. Proses pembuatan Red Tea dimulai dari pemetikan daun teh, proses pelayuan untuk mengurangi kadar air dalam daun teh dan proses oksidasi untuk mempertahankan antioksidan dalam daun teh. Apabila dikonsumsi secara rutin tanpa tambahan gula, Red Tea bagus untuk menghilangkan lemak tubuh, mencegah penyakit jantung koroner dan melancarkan pencernaan. Red Tea memiliki rasa dan aroma yang kuat. (Teh 63)